Puruk Cahu, Pewarta Kalteng News– Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Murung Raya secara resmi mencanangkan Desa Muara Untu sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Tahun 2025. Pencanangan ini dilaksanakan di Balai Desa Muara Untu dan dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, perangkat desa, serta masyarakat setempat, menandai langkah strategis dalam memperkuat tata kelola data desa berbasis statistik.
Kepala BPS Murung Raya, Restu Kristianto, S.Pi., dalam laporannya menyampaikan bahwa pencanangan Desa Cantik merupakan bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan kapasitas desa dalam pengelolaan data secara mandiri, akurat, dan berkelanjutan.
“Program Desa Cantik bertujuan agar desa mampu merancang pembangunan secara lebih tepat sasaran melalui pemanfaatan data yang valid dan terkini. Muara Untu kami pilih karena memiliki komitmen tinggi dalam pengembangan desa berbasis data,” ujar Restu.
Pemerintah daerah turut menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Baparda) Murung Raya, Ferri Hardy, menyebut program ini sebagai langkah maju dalam perencanaan pembangunan berbasis bukti.
“Data adalah fondasi pembangunan. Kami berharap Desa Muara Untu dapat menjadi model desa yang menginspirasi desa-desa lain dalam mengelola pembangunan berbasis data,” kata Ferri.
Acara tersebut juga diresmikan oleh Asisten I Setda Murung Raya, Rahmat Tambunan, yang menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga demi pembangunan desa yang inklusif dan transparan.
“Ini selaras dengan visi Kabupaten Murung Raya dalam membangun tata kelola pemerintahan desa yang partisipatif dan berbasis data. Kami dorong seluruh desa untuk mencontoh langkah Muara Untu,” ujarnya.
Usai peresmian, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama antara BPS, pemerintah daerah, dan Pemerintah Desa Muara Untu. Acara ditutup dengan diskusi dan pelatihan awal mengenai tata kelola data desa, sebagai bagian dari rangkaian program yang akan berlangsung sepanjang tahun 2025.
Program Desa Cantik ini diharapkan menjadi katalisator peningkatan kualitas perencanaan pembangunan desa di seluruh Indonesia melalui penguatan literasi dan kapasitas statistik di tingkat lokal.(Dahli)