Puruk Cahu, Pewarta Kalteng News– Festival Budaya Tira Tangkal Balang 2025 secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Murung Raya, Rahmanto Muhidin, pada Rabu (23/4) sore di panggung utama Alun-Alun Jorih Jerah, Kalimantan Tengah. Ajang tahunan ini menjadi sorotan publik sebagai salah satu festival budaya terbesar di pedalaman Kalimantan yang terus berupaya mengangkat dan melestarikan warisan budaya Dayak.
Mengusung tema “Bangga Melestarikan Kesenian dan Budaya”, festival ini akan berlangsung hingga 26 April 2025. Diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Murung Raya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kegiatan ini menjadi wadah penting untuk menjaga keberlanjutan tradisi lokal sekaligus mengenalkannya ke panggung yang lebih luas, hingga tingkat nasional.
Pembukaan festival dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua DPRD Murung Raya Rumiadi, Wakil Ketua I Dina Maulidah, Wakil Ketua II Likon, Sekretaris Daerah Hermon, unsur Forkopimda, kepala SOPD, tokoh adat dan masyarakat, serta para camat dari seluruh kecamatan di Murung Raya. Suasana penuh semangat juga terlihat dari partisipasi 433 peserta dari sembilan kecamatan yang ambil bagian dalam berbagai perlombaan seni dan budaya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Murung Raya, Putu Suranta, dalam laporannya menyampaikan bahwa festival ini tidak hanya berfungsi sebagai kompetisi antar peserta, melainkan sebagai momentum untuk mempererat hubungan lintas generasi serta memperkuat identitas budaya Dayak yang kaya dan beragam.
Wakil Bupati Rahmanto dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa. Ia juga menekankan bahwa Festival Tira Tangkal Balang harus menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Murung Raya ke kancah yang lebih luas.
“Festival ini bukan sekadar seremoni, tapi juga kesempatan untuk memperkuat jati diri daerah dan menjadikan budaya sebagai potensi ekonomi lewat promosi pariwisata,” ujar Rahmanto.
Festival Budaya Tira Tangkal Balang 2025 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal sebagai kekuatan pemersatu bangsa sekaligus daya tarik wisata budaya yang bernilai tinggi.(Dahli)