PERKIM Murung Raya Fokus Sanitasi Rumah Layak Huni dan Rencana Rumah Singgah Banjir

Puruk Cahu, Pewarta Kalteng News— Dalam upaya mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Murung Raya terus menekankan pentingnya aspek sanitasi, khususnya pada program rehabilitasi dan pembangunan baru rumah tidak layak huni (RTLH). Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perkim, Ary Juliastanto, dalam sesi wawancara di ruang kerjanya pada Senin, 21 Juli 2025.

Menurut Ary, anggaran rehabilitasi rumah dibagi dalam beberapa kategori, tergantung kondisi bangunan dan kebutuhan. Namun, pihaknya menekankan bahwa aspek sanitasi, seperti keberadaan WC atau kloset, menjadi prioritas utama yang harus dipenuhi.

“Biasanya untuk bangun baru kita kawal minimal ukuran rumah 4x6 meter. Tapi lebih penting lagi, fasilitas sanitasinya harus tersedia. Kalau tidak ada WC, harus dibangunkan WC. Paling tidak klosetnya harus ada. Karena rumah sehat itu tidak bisa dipisahkan dari sanitasi,” tegas Ary.

Ia mengungkapkan bahwa sebagian penerima bantuan RTLH juga turut berkontribusi melalui swadaya masyarakat, khususnya bila anggaran pemerintah terbatas. Namun, Dinas Perkim tetap berupaya agar seluruh pembangunan bisa ter-handle secara layak.

Ary juga menyoroti kondisi masyarakat yang masih minim kesadaran akan pentingnya sanitasi dalam rumah, terutama di daerah bantaran sungai. Banyak warga yang masih mengandalkan sungai sebagai tempat buang air, yang dinilai tidak layak dari segi kesehatan, terutama saat dalam kondisi sakit atau bencana.

“Kalau kita masih sehat mungkin bisa turun ke sungai, tapi kalau sudah sakit bagaimana? Maka sanitasi itu jadi tanggungan utama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ary menjelaskan bahwa sebagian besar program pembangunan RTLH di Murung Raya berasal dari hasil reses dan aspirasi anggota DPRD dalam bentuk Pokok Pikiran (Pokir). Namun, verifikasi teknis tetap dilakukan oleh Dinas Perkim untuk memastikan kelayakan penerima bantuan.

“Dari DPRD itu sangat membantu mengetuk anggaran. Tapi secara teknis, kita tetap yang menganalisis apakah penerima itu layak atau tidak,” tambahnya.

Dinas Perkim mencatat bahwa saat ini data RTLH di Kabupaten Murung Raya masih terus diperbarui secara rutin setiap minggu. Ary juga mengajak seluruh camat, lurah, dan kepala desa untuk aktif menyampaikan data rumah yang tidak layak huni di wilayah masing-masing.

“Kami sudah surati seluruh kepala desa. Kami minta data rumah yang belum layak huni, maupun yang sudah pernah dapat bantuan, baik dari APBD maupun APBN,” jelasnya.

Selain program RTLH, Dinas Perkim juga tengah merancang pembangunan rumah singgah sementara bagi masyarakat yang terdampak banjir musiman. Mengingat kondisi geografis Murung Raya yang rawan banjir, pembangunan rumah singgah dianggap menjadi kebutuhan mendesak.

“Memang banjir ini tidak menyebabkan rusaknya rumah permanen, tapi warga perlu tempat tinggal sementara. Makanya ke depan kita rencanakan bangun rumah singgah yang layak,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ary juga menyinggung kesiapan program nasional pembangunan 3 juta rumah, yang saat ini tengah digencarkan pemerintah pusat. Ia berharap, Murung Raya bisa mengambil bagian dan memanfaatkan momentum ini.

“Kami terus update data tiap minggu. Harapan kami, melalui media ini, informasi bisa tersampaikan kepada seluruh masyarakat dan pemerintah desa agar aktif mendata warganya,” pungkasnya.(jimmi)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال