Puruk Cahu, Pewarta Kalteng News— Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Murung Raya dinilai memiliki peran yang semakin penting dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Murung Raya, Rahmanto Muhidin, saat membuka rapat kerja perdana pengurus FKUB Murung Raya di Sekretariat FKUB, Puruk Cahu, Rabu (11/6).
“Keberadaan FKUB sangat strategis dalam menjaga dan memperkuat kerukunan antarumat beragama. Perannya bukan hanya simbolik, tapi nyata di tengah masyarakat,” ujar Rahmanto.
Rahmanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina FKUB secara ex-officio, menegaskan bahwa FKUB harus menjalankan peran aktif dalam mengelola keberagaman dengan pendekatan yang adil, terstruktur, dan berkesinambungan. Ia menekankan pentingnya silaturahmi lintas agama sebagai fondasi toleransi sosial.
Menurutnya, FKUB tidak hanya bertugas menjaga keharmonisan, tetapi juga harus mampu menjadi mediator dalam setiap potensi konflik dan melakukan deteksi dini terhadap gejala sosial yang bisa memicu perpecahan.
“FKUB perlu hadir sebagai solusi, bukan hanya pemantau. Edukasi dan pelatihan bagi pemeluk agama juga penting untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya hidup berdampingan,” tambahnya.
Rahmanto juga menyoroti bahwa peran FKUB kini memiliki dasar hukum yang lebih kuat karena telah diakomodasi dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Murung Raya. Hal ini, menurutnya, menjadi bukti bahwa pemerintah daerah serius dalam memperkuat peran lembaga ini.
“Kami menempatkan FKUB sebagai mitra strategis daerah. Dalam lima tahun ke depan, kami ingin Murung Raya tetap menjadi wilayah yang harmonis, damai, dan inklusif bagi semua umat beragama,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rahmanto mengajak seluruh elemen masyarakat dan tokoh lintas agama untuk terus terlibat aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan antarumat beragama.
Rapat kerja ini turut dihadiri Ketua FKUB Murung Raya Lukman Setiawan, tokoh-tokoh agama dari berbagai keyakinan, serta perwakilan lembaga keagamaan yang ada di wilayah tersebut.(Red)